Mengenal Lebih Dalam Tanaman Kentang - Kentang (Solanum tuberosum L) adalah tanaman umbi-umbian yang merupakan makanan pokok di Eropa, walaupun pada awalnya di datangkan dari Amerika Selatan. Kentang merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dikonsumsi yakni kentang itu sendiri. Untuk daerah yang tropis seperti Indonesia, kentang cocok ditanam di dataran tinggi yang mempunyai iklim yang sejuk.
Tanaman kentang bersifat menjalar, batangnya berbentuk segiempat yang panjangnya sekitar 50 – 120 cm dan tidak berkayu. Batang dan daun dari kentang berwarna hijau kemerah-merahan atau berwarna ungu.
Terdapat 3 jenis kentang, yakni kentang kuning, kentang putih dan kentang merah. Penggolongan ini berdasarkan warna kulit dan daging umbi. Kentang kuning memiliki kulit dan daging umbi kuning, kentang putih memiliki kulit dan daging umbi putih, dan kentang merah mempunyai warna kulit merah dan daging umbi kuning. Namun dari ketiga jenis kentang tersebut, jenis kentang yang paling disukai adalah kentang kuning karena memiliki rasa yang enak , gurih, dan empuk.
Ada juga kentang yang berwarna hijau. Namun sebaiknya kita menghindari pengonsumsian kentang ini sebab dapat mengakibatkan sakit perut, buang-buang air dan sakit kepala. Kentang hijau sebenarnya adalah kentang yang dipanen terlalu dini atau terlalu banyak mendapat sinar matahari. Warna hijau ini berasal dari solanin, yaitu sejenis senyawa alkaloid yang bersifat racun. Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid. Ada dua macam racun utama pada kentang, yaitu solanin dan chaconine.
Kentang yang berwarna hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi. Racun tersebut terutama terdapat pada daerah yang berwarna hijau, kulit, atau daerah di bawah kulit. Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah.
Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi.
Penyimpanan kentang harus diperhatikan, sebaiknya kentang disimpan di tempat yang sejuk, gelap, kering, dan dihindarkan dari paparan sinar matahari atau sinar lampu, karena jika kentang terpapar sinar (baik sinar matahari atau lampu) dalam waktu yang lama, maka jumlah sonalin yang dibentuk pada kulit kentang akan meningkat sehingga resiko keracunan pun akan meningkat.
Oleh karena itu, hindari mengolah kentang yang masih muda dan berwarna hijau agar manfaat dan kandungan gizi kentang dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
1. Sebuah studi oleh para peneliti di University of Otago, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, mengungkapkan bahwa ketika Anda makan kentang bersamaan dengan makanan lain seperti daging dan sayuran, mereka benar-benar bisa sangat berbahaya, terlebih kentang yang digunakan adalah kentang yang digoreng.
2. Peneliti mengkaji bahwa kentang goreng merupakan asupan makanan yang mengandung acrylamide, zat dengan kandungan karsinogen yang juga ditemukan dalam jenis makanan renyah lainnya.
3. Kentang sebenarnya memiliki indeks glikemik menengah dan tidak meningkatkan kadar gula darah. Meski demikian, jika yang Anda konsumsi adalah kentang goreng, maka kolesterol akan meningkat.
4. Jumlah moderat yang disarankan adalah satu buah kentang per hari. Usahakan mengonsumsi kentang rebus atau panggang yang terbukti lebih sehat.
5. Satu kentang besar (260 gram) mengandung 278 kalori.
6. Kentang mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna yang bisa memperlancar pencernaan. Kentang merupakan sumber energi instan. Meski demikian, kentang harus dikonsumsi hanya dalam jumlah moderat untuk menghindari komplikasi kesehatan lainnya.
7. Di dalam kentang terkandung banyak sekali zat-zat yang berguna bagi tubuh, diantaranya adalah potassium (Na) dimana sangat berguna untuk meningkatkan pH didalam tubuh manusia, vitamin C yang merupakan sumber kedua selepas oren, karbohidrat sebagai sumber energi, dan fiber atau gentian sebagai pengawal tekanan darah. Kentang juga mengandung vitamin B1, B2, dan B3 serta sedikit kandungan protein dan zat besi.
8. Kehadiran vitamin C pada kentang dapat membantu mencegah penyakit kudis yang disebabkan karena kekurangan vitamin C.
9. Kentang adalah karbohidrat sederhana terutama dalam bentuk kukus dan tumbuk, sehingga mudah dicerna dan diserap melalui sistem pencernaan kita. Mengonsumsi kentang bisa mengurangi peradangan pada usus dan sistem pencernaan.
10. Dengan menyediakan kalori instan, kentang mempertahankan tingkat glukosa instan dalam darah yang membuat otak tetap aktif.
Kentang dapat digunakan sebagai menu alternatif bagi Anda yang melakukan program diet untuk menurunkan berat badan. Kentang mengandung karbohidrat yang tinggi tetapi kandungan kalori yang lebih sedikit daripada nasi dan gandum. Di bidang kesehatan, kentang merah baik digunakan sebagai pengobatan cattaral (penyakit hidung yang menyebabkan hidung selalu beringus). Kandungan protease inhibitornya yang tinggi mampu menetralisir virus-virus tertentu dan menghambat serangan kanker.
Untuk perawatan kulit wajah, kentang dapat dibuat masker yang bermanfaat untuk menghilangkan noda hitam di kulit wajah dan membuatnya tampak lebih bersih. Caranya, kentang di kupas dan kemudian getahnya di oleskan ke seluruh permukaan wajah dan dibiarkan hingga mengering, baru kemudian dibilas dengan air.
Jadi tanaman kentang selain memberikan manfaat bagi kehidupan juga bisa berdampak negatif bagi tubuh kita, semua tergantung bagaimana kita memanfaatkannya, semoga post ini bermanfaat bagi kita semua.
0 Komentar untuk "Mengenal Lebih Dalam Tanaman Kentang"