Lumut Sebagai Tumbuhan Perintis

Lumut Sebagai Tumbuhan Perintis

Lumut Sebagai Tumbuhan Perintis
Lumut Sebagai Tumbuhan PerintisKita sering merasa terganggu dengan tumbuhan yang tumbuh di dinding rumah, tumbuhan kecil yang dengan senang hati mengotori dinding rumah, membuat dinding rumah terlihat kotor dan tidak terawat. Dengan arogannya mereka tumbuh bersemi indah memenuhi setiap sudut dinding, kita jadi berfikir betapa tidak tahu dirinya tumbuhan tersebut, menumpang hidup tanpa permisi dan parahnya telah mengotori rumah yang dibangun dengan jerih payah serta tenaga. Yah,,, itulah si Lumut, tumbuhan yang mampu hidup dimana saja, sehingga mereka mendapat gelar agung sebagai tumbuhan perintis.


Untuk mengenal lebih jauh mengenai tumbuhan yang satu ini, mari kita simak penjelasan mengenai Lumut (Bryophyte).

Tumbuhan lumut (Bryophyte) juga dikenal dengan istilah tumbuhan Perintis. Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan hidup untuk organisme lain. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Bryophyte merupakan salah satu Devisio dari kingdom Plantae (dunia tumbuhan).

1. Ciri-ciri Tumbuhan Lumut

Tumbuhan Lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Sudah memiliki buluh-buluh halus semacam akar yang disebut rizoid.
b. Batang belum mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem)
c. Sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof
d. Mempunyai lapisan pelindung (kutikula dan gametangia)
e. Terdapat gametangium (alat kelamin) yaitu antheridium dan arkegonium. Antheridium adalah alat kelamin jantan yang menghasilkan spermatozoid, sedangkan arkegonium adalah alat kelamin betina yang menghasilkan sel telur (ovum).

2. Proses Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut (Bryophyta) berkembang biak secara vegetatif dan generatif, Kedua proses tersebut berlangsung silih berganti sehingga terjadi pergiliran keturunan (metagenesis).

Pergiliran keturunan atau Metagenesis diawali dengan berkecambahnya spora yang sangat kecil (haploid) menjadi protalium (protonema). Protonema ada yang tumbuh menjadi besar dan ada yang tidak tumbuh dan di dalam protonema terdapat kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut (tumbuhan gametofit).

Pada tumbuhan gametofit dibentuk gametangium yang mengandung anteridium, yaitu yang membentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) dan arkegonium yang membentuk sel kelamin betina (ovum). Peleburan kedua sel kelamin ini akan menghasilkan zigot yang terus berkembang menjadi embrio yang diploid. Embrio kemudian akan tumbuh menjadi suatu badan yang bulat dengan tangkai pendek atau panjang yang disebut sporogonium (tumbuhan sporofit).

Dalam bagian sporogonium yang bulat tersebut dibentuk spora sehingga sering disebut dengan kapsul spora yang menjadi cirri khas sporogonium. Jika spora jatuh di tempat yang lembap dan sesuai dengan tempat tumbuhnya, spora akan tumbuh menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut dan begitu seterusnya.

3. Pengelompokkan Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:

a. Kelompok Bryopsida (Lumut sejati atau Lumut daun)

Lumut daun (moss) merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal, sekumpulan lumut daun terdiri atas kelompok lumut yang padat, yang saling menyokong satu sama lain. Setiap tumbuhan yang tergabung dalam kumpulan tersebut melekat pada substrat dengan sel memanjang atau filamenseluler yang disebut rizoid. Gametofitnya tumbuh tegak di permukaan tanah, memiliki bagian-bagian yang menyerupai “akar”, “batang”, dan “daun” yang sesungguhnya tidak sama dengan struktur yang sama pada tumbuhan vaskuler. Gametofit merupakan generasi dominan, sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Sporofit tumbuh membentuk suatu batang panjang yang muncul dari arkegonium. Pada ujung batang terdapat sporangium, yaitu kapsul tempat terjadinya pembelahan meiosis dan spora haploid berkembang.

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.

Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer, lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu besar. 

Contoh lumut daun adalah : Sphagnum, Funaria, Pogonatum, Polytrichum dan Andraea.

b. Kelompok Hepaticopsida (Lumut hati)

Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.

Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya, memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari. Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astiri.

Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).

Contoh lumut hati adalah: Marchantia dan Riccia.

c. Kelompok Anthoceropsida (Lumut Tanduk) 

Anthocerotales (Lumut Tanduk) biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.
Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) ketika fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh. Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera.

Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian atas sampai pada bagian bawah.

Di antara semua lumut, lumut tanduk adalah yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.

Contoh lumut tanduk adalah: Anthoceros laevis, A. fusifermis, dan Notothulus valvata.

4. Manfaat Tumbuhan Lumut Dalam Kehidupan

Beberapa manfaat dari tumbuhan lumut yaitu :
  • Sebagai media tanaman (pengganti ijuk) : Lumut daun
  • Dapat mencegah erosi : Lumut secara umum
  • Dapat Melembabkan tanah
  • Dapat Menyuburkan tanah
  • Sebagai obat penyakit hati : Marchantia sp
  • Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar : Sphagnum
Itulah penjelasan singkat mengenai tumbuhan lumut yang kita anggap mengganggu, namun pada intinya kenapa kita menganggap lumut itu mengganggu karena dia tumbuh diwaktu dan tempat yang tidak tepat, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
0 Komentar untuk "Lumut Sebagai Tumbuhan Perintis"

back to top